Contoh Drama Audio “Cintaku tak Kenal Lelah untukmu Ningsih”

Cintaku tak Kenal Lelah untukmu Ningsih

Tema              :           Percintaan Remaja

Tokoh    :        1.         Jupri
                        2.         Ningsih
                        3.         Tarno (Ayah Ningsih)
                        4.         Suryani (Ibu Ningsih)
                        5.         Dani
                        6.         Dewi (Ibu Jupri)
                        7.         Yono

Pemaparan
Pada suatu malam di desa wetan jago kecamatan jarem kabupaten semarang. Supri dengan semangat ingin mengapeli ningsih di desa. Jupri menaiki si jago, motor kesayangannya menuju rumah ningsih dengan rasa tidak sabar dan tergesa-gesa untuk dapat bertemu dengan si pujaan hati. malam itu dia lupa membawa dompet klasik bermerk kuda jingkrak, karena lupa membawa dompet, jupri memutar arah kembali ke kossan. Alhasil, jupri telat untuk mengapeli ningsih dimalam minggu. Ada perasaan bersalah yang meliliti hatinya, setiba di rumah ningsih jupri disambut oleh wajah ketus ningsih malam itu. Sungguh nyesek rasanya, andaikan ningsih mau mendengar alasan jupri, dia pasti merasa bodoh untuk meninggalkan jupri di depan pintu rumahnya sendirian.
Walaupun jupri di tinggal ningsih kedalam rumah, namun jupri tidaklah putus asa. Ia terus mengetuk pintu rumah ningsih berkali-kali sambil memberikan penjelasan kenapa dia bisa telat datang ke rumah ningsih. Setengah jam berlalu, setelah tidak terdengar suara si jupri di depan rumah, ningsih mengintip dari jendela kamarnya. Ningsih tercengang melihat apa yang telah ia lihat dari balik jendela kamarnya. Ternyata jupri tidak pulang ke kosannya, ia menunggu ningsih di depan rumah ningsih sampai ningsih membukakan pintu untuknya.
            Semakin lama jupri menunggu semakin gelisah dia melihat kumpulan awan hitam dan udara dingin kian mencekam sendi-sendinya. Sampai akhirnya hujan turun membasahi bumi, setiap gemerciknya memiliki arti kepedihan untuk si jupri. Namun jupri tidah goyah, jupri tidak meninggalkan sejengkal pun dari depan pintu rumah ningsih. Dibalik jendela itu ningsih melihat kesungguhan jupri, dia pun sedikit melankoli malam itu antara kasihan dan masih adanya rasa kesal terhadap jupri.
Melihat jupri yang kedinginan akibat kena hujan dan angin yang kencang, ningsih pun agak tak tega melihatnya. Iapun akhirnya memaafkan si jupri dan mengambilkan handuk untuk si jupri dan membuatkannya secangkir teh hangat untuk menghangatkan badannya yang kedinginan. Namun ningsih tidak membiarkan si jupri masuk ke dalam rumah dikarenakan orang tua ningsih sedang pergi kondangan di rumah saudaranya yang berada di daerah salatiga.

Penggawatan
1 jam telah berlalu, orang tua ningsih pun pulang kerumah membawa 2 buah nasi kotak dan beberapa kue. Melihat jupri dan ningsih sedang mesra-mesraan di depan rumah, ayah ningsih (Tarno) pun kesal. Ayah ningsih lalu menghampiri jupri dan mengusir jupri dari rumahnya. Ningsih pun sedih, ia meminta ayahnya untuk tidak mengusir jupri. Namun semua kata-kata ningsih di abaikan olehnya, dan ayah ningsih menyuruh istrinya (Suryani) membawa ningsih masuk kedalam rumah. Ningsih tidak kuasa membantah perkataan orang tuanya, ia pun masuk ke rumah sambil menangis terisak-isak karena tidak tega melihat jupri diusir. Tidak lama, jupri pun mengiyakan perintah ayah ningsih untuk pergi dari rumahnya. Dilihatnya ningsih yang sedang menangis di balik jendela kamarnya. Ayah ningsih mengusir jupri bukan karena ia tidak senang melihat anaknya bermesraan dengan seorang lelaki, namun ayah ningsih sudah menjodohkan ningsih dengan anak temannya yaitu Dani yang merupakan anak orang kaya tidak seperti jupri yang hanya anak tukang ojek.

Klimaks
Sebelum jupri meninggalkan rumah ningsih, terlihat sebuah mobil berwarna putih berhenti didepan rumah ningsih, dan ternyata yang datang adalah si Dani. Dani turun dari mobilnya dengan membawa banyak makanan untuk ningsih dan kedua orang tuanya dengan niatan untuk menyogok kedua orang tua ningsih agar ia diperbolehkan membawa ningsih jalan-jalan di kota. Mengetahui niat si dani, jupri pun kesal dengan si Dani. Kekesalannya itupun meluap-luap, dihajarnya si Dani hingga babak belur. Orang tua ningsih pun melihat perkelahian mereka dan berlari kearah mereka untuk melerai perkelahian yang sedang terjadi. Kemudian jupri pun di usir dari rumah orang tua ningsih dan menyuruh jupri untuk tidak datang lagi ke rumah itu dan meminta maaf kepada dani atas perbuatannya itu. Namun jupri menolaknya mentah-mentah sambil memberitahukan perbuatan dani di belakang mereka. Tetapi ayah ningsih tidak mempercayainya, alhasil iapun menjadi sangat marah kepada jupri dan jupripun semakin di bentak-bentak bahkan sesekali ayah ningsih melakukan kekerasan terhadap jupri. Sehingga jupri tidak kuasa menahan tindakan tersebut dan ia kembali ke rumah.

Peleraian
Seminggu telah berlalu. Pada sore hari ketika ningsih sedang berjalan-jalan ditaman, ningsih melihat si dani sedang berselingkuh dengan wanita lain di taman, dan kemudian ningsih menghampirinya untuk meminta penjelasannya. Namun dani tidak memberikan penjelasan, melainkan kebohongan. Ia menyebut ningsih adalah seorang wanita yang hanya ingin menghabiskan harta milik dani kepada selingkuhannya tersebut. Perkataan dani tersebut menyakiti perasaan ningsih, lalu ningsih melontarkan tamparan ke wajah dani. Danipun tidak terima di tampar oleh ningsih, ia pun membalasnya hingga ningsih terjatuh dan tanpa rasa menyesal, danipun pergi meninggalkan ningsih seorang diri. Tidak lama, jupri yang sedang berjalan-jalan bersama sepupunya di taman melihat ningsih yang sedang menangis di bangku taman seorang diri. Lalu jupripun menggendong sepupunya tersebut agar dapat menghampiri ningsih. Sesampainya di depan ningsih, jupri menanyakan alasan kenapa ia menangis. Ningsih pun bercerita kepada jupri mengenai masalah yang baru saja menimpanya. Mendengar penjelasan ningsih, emosi jupri kembali meluap-lupa karena tidak tega melihat wanita yang ia sayangi tersakiti oleh seorang lelaki. Namun ningsih menghentikan jupri dan emosi jupri pun mereda. Jupripun mengantarkan ningsih kembali kerumahnya. Sesampainya dirumah ningsih, ternyata ayah ningsih sedang asik membaca Koran di teras rumah dan melihat mereka pulang. Dihampirinya oleh ayah ningsih dan melihat anaknya sedang menangis, ia beranggapan bahwa juprilah yang menyebabkan ningsih menangis dan memar dibagian pipi kanannya dan lagi.. ayah ningsih mengusir jupri. Namun ningsih memberikan penjelasan apa yang baru saja menimpanya. Ayah ningsih pun murka, ingin ia datangi rumah dani untuk meminta pertanggung jawaban terhadap apa yang telah ia perbuat. Namun lagi-lagi ningsih mencegahnya dan menarik ayahnya untuk kembali duduk. Mengetahui hal tersebut, ayah ningsih membatalkan perjodahan anaknya dan merestui hubungan ningsih dengan jupri.

TREATMENT

1.      Adegan 1        :
Narator memperkenalkan para tokoh
2.      Adegan  2       :
Jupri sedang bersiap-siap untuk pergi kerumah pujaan hatinya, ningsih
3.      Adegan 3        :
Ningsih keluar rumah dengan kesalnya karena jupri telat datang kerumahnya
4.      Adegan 4        :
Hujan turun dengan derasnya
5.      Adegan 5        :
Kedua orang tua ningsih pulang dari bawen. Ayah ningsih memarahi ningsih dan jupri karena bermesraan di depan rumah. Jupri diusir dari rumah orang tua ningsih
6.      Adegan 6        :
Dani datang kerumah ningsih
7.      Adegan 7        :
Ningsih memergoki dani yang sedang selingkuh di taman bersama wanita lain
8.      Adegan 8        :
Narator menutup acara

Naskah Drama          :
No
Tokoh / Istilah
Narasi / Audio
Adegan 1
1.
Narator
Selamat pagi pendengar setia 102 Teen FM. Pagi ini kita akan mendengarkan sebuah drama percintaan yang “Cintaku tak Kenal Lelah untukmu Ningsih”. Drama ini menceritakan tentang cinta antara Jupri dan Ningsih yang terpisahkan oleh ketidak setujuan orang tua ningsih, dengan alasan jupri bukanlah anak orang kaya dan juga karena si wanita sudah sejak ia kecil.
Baiklah pendengar setia 102 teen FM, bagaimanakah kisah sebenarnya ? jangan kemana-mana, mari langsung saja kita dengarkan drama “Cintaku tak Kenal Lelah untukmu Ningsih”.
Selamat mendengarkan
Adegan 2
2.
IN-UP-DOWN-OUT
Lagu
3.
Narator
Disuatu sore yang indah, seorang pemuda bernama jupri yang sedang kasmaran dengan seorang wanita yang berasal dari desa sebelah, ningsih, bermaksud untuk menemuinya karena pada hari itu adalah hari yang paling membahagiakan untuk mereka, ya.. hari itu tepat 4 bulan jupri menyatakan cintanya kepada ningsih sang pujaan hatinya. Ia ingin cepat-cepat menemui ningsih untuk memberikan hadiah
4.
FX
Suara kicauan burung
5.
Jupri
Wahh.. sudah jam 5 sore nih, aku harus siap-siap ke rumah ningsih. Hari ini aku tidak boleh telat, karena hari ini adalah hari yang special untuk aku dan juga dia. Hmm… bunga sudah siap, wangi pula haha. Kue pun sudah siap, ya walaupun kecil tapi tidak apalah. Oke sekarang saatnya panasin si jago dulu, supaya nanti dijalan tidak mogok.

FX
Suara mesin motor
6.
Ibu Jupri
Wah, tumben kamu sore-sore gini udah rapih. Mau kemana emang kamu ? wangi banget lagi.. abis mandi parfum ya kamu ?
7.
Jupri
Haha iya dong bu, aku mau kerumah cewek aku bu. Gak dong bu, masa aku mandi parfum? Aku mau kerumah cewek aku, jadi ya harus wangi. Bu minta uang dong, 50rb aja buat ajak dia jalan-jalan hehe
8.
Ibu
Wah, ternyata ada juga ya yang mau sama kamu. Anak mana cewek kamu ? siapa namanya? halah... Lagi-lagi minta uang, makanya nabung atau kerja biar gak minta-minta orang tua terus.
9.
Jupri
Itu bu, anak desa sebelah. Ningsih bu namanya. Cantik deh bu, sholehah lagi orangnya. Iya-iya bu, ini yang terakhir deh
10.
Ibu
Oh gitu, kapan-kapan ajak kerumah ya. Ibu mau kenal sama dia. Awas lu kalo minta lagi. Nih 50rb
11.
Jupri
Oke, nnt aku bawa kerumah. Iya ibuku cantik, makasih bu. Yaudah aku berangkat dulu ya. Assalamualaikum!
12.
Ibu
Oke.. jangan lupa! Iya.. hati-hati ya nak, salam buat ningsih sekeluarga. Wa’alaikum salam
13.
Jupri
Iya bu, pasti hati-hati kok. Oke nanti aku sampaikan.
14.
Narator
Jupri pun berangkat menuju rumah ningsih. Namun ditengah perjalanan, jupri lupa membawa dompetnya. Mau tidak mau, jupri harus balik untuk mengambil dompetnya.

FX
Suara motor jupri dan kendaraan yang melintas
15.
Jupri
Waduh…. Sial! Dompetnya tadi aku taruh di atas kulkas, lupa aku kantongin. Udah setengah perjalanan lagi, mau gimana lagi.. aku harus balik ambil dompetku.
16.
Narator
Dompet jupri sudah di ambil, dan sekarang dia berangkat kembali menuju rumah ningsih. Namun, di tengah perjalanan jupri terjebak macet. Setelah di cari tahu, ternyata macetnya dikarenakan ada sebuah mobil truk yang tiba-tiba mogok. Mau tidak mau ia harus bersabar.

FX
Suara klakson motor dan mobil saling berbalas
17.
Jupri
Waduh.. bener-bener dah. Ini hari sepertinya hari sialku. Tadi dompet lupa di bawa, sekarang macet, nanti apa lagi ? walah.. pantesan macet bener ini jalan, ternyata ada truk gandeng yang mogok. Kapan lancarnya ini? Haduh..
Eh udah agak lancaran. Sip.. tancap gas menuju rumah pujaan hati!  
Adegan 3
18.
Narator
Jupri akhirnya sampai di rumah ningsih, diketuklah pintu rumah ningsih. Ketika ningsih keluar, ia langsung memberikan tatapan masam kepada jupri yang menandakan kalau ia sedang kesal dengan jupri.
19.
Jupri
Assalamualaikum ningsih, ini aku jupri.
20.
Ningsih
Wa’alaikum salam, kirain kamu gak dateng. Ngapain kesini ? (dengan nada ketus)

FX
Suara pintu terbuka
21.
Jupri
Sayang, aku kesini untuk kamu. Aku kesini mau ngasih ini kekamu, semoga kamu suka
22.
Ningsih
Apaan nih ? mau nyogok nih ceritanya ?
23.
Jupri
Gak kok sayang, aku kasih ini tulus untuk kamu.
24.
Ningsih
Masa ? udah ah… aku ngantuk, mau tidur. Dahh (membanting pintu)

FX
Suara pintu ditutup
25.
Jupri
Sayang, kok kamu gitu? Aku kan kesini buat kamu. Iya maaf aku telat, tadi aku udah setengah perjalanan kesini kira-kira jam setengah 7 tapi aku lupa bawa dompet, jadi aku balik lagi untuk ambil dompet. Dan pas balik ke rumah kamu lagi, ternyata macet. Ada truk mogok. Please buka pintunya sayang. Sayang… aku akan tetep didepan rumah kamu sampe kamu bukain pintunya. (menggedor-gedor pintu)
26.
Jupri
Aduh.. langitnya mendung lagi. Mana dingin banget lagi udaranya, bakal masuk angin nih aku (nada berbisik)

FX
Suara petir menyambar-nyambang
Adegan 4
27.
Narator
Tidak lama jupri menggedor-gedor pintu rumah ningsih, hujan pun turun dengan derasnya dan mengguyur jupri. Ningsih yang melihat dari balik jendela kamarnya merasa kasihan terhadap jupri. Ia tidak tega jika melihat jupri sakit karenanya. Ia pun membukakan pintu dan membawa handuk dari dalam rumahnya.

FX
Suara petir dan hujan deras
28.
Ningsih
Sayang… iya aku maafin deh. Nih handuk, kamu pake ya biar gk masuk angin.
29.
Jupri
Iya makasih sayang udah maafin aku.
30.
Ningsih
Iya, besok-besok kalau telat kamu kabarin aku dulu ya. Aku kan khawatir, aku kira kamu kenapa-kenapa.
31.
Jupri
Iya sayang, nanti aku kabarin kalau aku telat lagi. Maaf udah bikin kamu khawatir
32.
Ningsih
Iya gapapa kok. Yaudah bentar ya, kamu tunggu disini dulu. Aku mau bikinin kamu teh anget.
33.
Jupri
Iya makasih yang
34.
Ningsih
Ini sayang teh angetnya. Kamu minum ya biar badan kamu agak anget.
35.
Jupri
Iya sayang.
Adegan 5
36.
Narator
Kedua orang tua ningsih pun pulang dari bawen dan melihat jupri dan ningsih yang sedang bermesraan

FX
Suara mobil ayah ningsih dan suara pintu mobil tertutup
37.
Ayah Ningsih
Hoiii…. Apa-apaan kalian?! Jangan kalian mesra-mesraan. Bukan muhrimnya!
38.
Jupri
Tidak kok om, kami tidak ngapa-ngapain kok. Kami hanya mengobrol saja.
39.
Ayah Ningsih
Halah… mana ada maling ngaku! Kalau maling pada ngaku, penjara penuh.
40.
Ningsih
Beneran kok yah, kami cuma ngobrol. Aku juga tau mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan yah.
41.
Ayah Ningsih
Iya ayah percaya, tapi kamu itu polos. Bisa saja dia megang-megang kamu kan. Ayah tau pikiran orang-orang kayak dia.
42.
Ningsih
Tapi beneran yah, aku gak diapa-apain sama dia. Percaya sama aku yah
43.
Ayah Ningsih
Kamu..! siapa nama kamu ?
44.
Jupri
Saya jupri om
45.
Ayah Ningsih
Ya… Kamu jupri..cepat kamu keluar dari rumah saya! Saya gak mau kamu mengotori rumah saya! Dan kamu ningsih, cepat kamu masuk kedalam!
46.
Ningsih
Tapi yahh..
47.
Ayah Ningsih
Udah.. jangan ngebantah perintah orang tua. Cepet kamu masuk. Bu, bawa ningsih masuk cepat!
48.
Ibu Ningsih
Sudahlah ningsih, ikuti saja perintah ayah kamu. Ibu yakin jupri gak akan diapa-apain kok. nanti ibu jagain ayah kamu biar gak ngelakuin kekerasan ke jupri. Ibu janji!
49.
Ningsih
Tapi ibu, aku ingin mengobrol dengan jupri
50.
Ibu Ningsih
Sudahlah nak, besok kan masih bisa. Lagian ini udah malam. Ibu gak ngelarang kamu untuk berpacaran dengan siapapun kok, tapi ingat waktu dan jangan melakukan hal yang tidak-tidak. Itu saja nak!
51.
Ningsih
Beneran ibu gak ngelarang aku untuk pacaran sama jupri ?
52.
Ibu Ningsih
Iya sayang, demi kebahagiaan kamu.. ibu bebaskan untuk memilih calon suami kamu tapi kenalkan ke orang tua kamu, biar kami bisa tau bagaimana sifatnya, dan cocok atau tidak denganmu.
53.
Ningsih
Iya tapi itu jupri gimana bu ? kasian dibentak-bentak ayah terus (dengan tangisan terisak-isak)
54.
Ibu Ningsih
Iya makanya kamu masuk kekamar kamu, nanti ibu samperin ayah kamu dan melerainya.
55.
Ningsih
Iya, makasih bu. Tolong ya bu
56.
Ibu Ningsih
Iya sayang. Yaudah ibu kedepan dulu.
57.
Ayah Ningsih
Kenapa kamu masih disini ? cepat kamu pergi!
58.
Jupri
Ta..tapi om. Saya kemari hanya ingin memberikan ini dan mengobrol dengan ningsih
59.
Ayah Ningsih
Yaudah siniin barangnya, biar saya kasihkan ningsih. Dah sana pulang
60.
Jupri
Iya om, maafin saya.
61.
Ibu Ningsih
Sayang, udahlah. Jangan kamu marah-marah. Dia juga sudah minta maaf kan. Yaudah jupri cepet kamu pulang, udah malem.. udara semakin dingin.
62.
Jupri
Iya tante, Om saya pamit. assalamualaikum
63.
Ibu Ningsih
Iya wa’alaikum salam.
64.
Ayah Ningsih
Wa’alaikum salam (nada kesal)
Adegan 6
65.
Narator
Tidak lama kemudian, terlihat sebuah mobil berwarna putih berhenti didepan rumah ningsih. Ternyata yang datang adalah dani. Ia datang membawa banyak makanan untuk ningsih dan kedua orang tuanya. Jupri ternyata mengenal dani, dimata jupri.. dani tidaklah lebih dari seorang playboy rendahan. Jupri yang mengetahui dani seorang playboy langsung menghajarnya tanpa pikir panjang dan terjadilah perkelahian diantara mereka berdua. Perkelahian tersebut dilihat oleh ayah ningsih dan langsung ia datangi untuk melerai mereka berdua. Setelah dilerai, jupri pun langsung memberitahu kepada ayah ningsi tentang sifat si dani yang playboy. Namun, ayah ningsih tidak percaya terhadap jupri. Ia malah makin dibenci oleh ayah ningsih dan kembali di usir.

FX
Suara mesin mobil
66.
Jupri
Heh.. ngapain lu kesini ? (nada sinis)
67.
Dani
Lahh.. lu ngapain kesini ?
68.
Jupri
Lah.. ini rumah cewek gw bro. lu ngapain dateng kesini?
69.
Dani
Gw sih kesini mau jemput ningsih, mau gw ajak dia jalan-jalan ke kota
70.
Jupri
Hah ?! itu cewek gw! Jangan pernah lu deketin dia. Gw gak mau dia tersakiti kayak mantan-mantan lu!
71.
Dani
Jah.. ngaku-ngaku dia. Gw itu udah di restuin sama orang tuanya. Gw juga udah di jodohin sama dia dari lama.
72.
Jupri
Kurang ajar lu, jangkrik! (menghajar dani)
73.
Dani
Apa-apaan lu kampret ?! ngajak ribut lu ?! (bales menghajar)
74.
Ayah Ningsih
Woi.. apa-apaan kalian ? berantem di rumah orang. Kalau mau berantem gih ke lapangan, jangan dirumah ini! Kamu lagi… ini pasti kamu yang bikin ulah pertama kali kan?! Ngaku!
75.
Dani
Iya tuh om.. dia yang mulai duluan. Saya gak tau apa-apa main dihajar aja sama dia.
76.
Ayah Ningsih
Nah bener kan, kamu itu cuma bisa bikin masalah aja! Pergi sana cepat! Sebelum masalah lain muncul
77.
Jupri
Tolong dengerin penjelasan saya dulu om
78.
Ayah Ningsih
Apa coba jelasin !
79.
Jupri
Gini om, dani ini cowok playboy om. Dia sering banget nyakitin perasaan perempuan. Temen sekolah saya sudah banyak yang menjadi korbannya om.
80.
Ayah Ningsih
Halah.. itu mah bisa-bisanya kamu aja kan?! Gak mungkin dia ngelakuin hal semacam itu!
81.
Jupri
Ta…tapi om. Saya tidak bohong
82.
Ayah Ningsih
Sudah cepat kamu pergi!
83.
Jupri
Baik om (memasang muka sedih)
84.
Dani
Hahaha.. makanya jangan sok jadi orang! Emang enak gak di percaya ?!
85.
Jupri
Jangkrik! Liat aja lu, gw bakal ngebuktiin ke ayah ningsih kalau lu itu playboy cap ikan asin.
86.
Dani
Gih.. gw gak takut tuh
87.
Ayah Ningsih
Nak dani, kemari. Sudah ditunggu ningsih tuh didalam.
88.
Dani
Iya om
Adegan 7
89.
Narator
Pada suatu sore, ketika ningsih sedang berolahraga sore di taman dekat rumahnya. Ia melihat dani yang sedang asyik menggombali wanita lain. Tidak terima dengan perbuatan dani tersebut, ningsih pun menghampirinya untuk meminta penjelasan. Namun yang dani berikan adalah kebohongan. Dani mengaku bahwa ningsih itu hanyalah seorang wanita yang hanya mengincar harta milik dani saja. Tidak terima dibilang seperti itu, ningsih menampar dani sekeras-kerasnya. Namun tamparan itu malah dibalas oleh dani, ia melayangkan tamparan yang keras ke wajah ningsih hingga ia tersungkur.

FX
Suara anak-anak sedang bermain dan kicauan burung
90.
Ningsih
Ha.. itu bukannya dani ? ngapain dia sama cewek itu? Jangan-jangan dia selingkuh! (sambil berjalan menuju dani)
91.
Ningsih
Dani! Ngapain kamu sama cewek lain ? kamu selingkuh ya ?
92.
Dona
Sayang, dia siapa?
93.
Dani
Dona sayang, dia itu cewek yang deketin aku. Aku yakin dia cuma mau mengincar harta aku saja. Udah abaikan saja ya
94.
Ningsih
Ha? Aku ngincer harta kamu? Mikir deh ya. Aku gak suka dijodohin sama kamu, tapi kamu terus-terusan ngedeketin aku sampai hubungan aku dengan si jupri hancur
95.
Dona
Bener apa yang cewek itu bilang yang?!
96.
Dani
Gak sayang, dia itu cuma berbohong! Udah ayo kita tinggalin aja
97.
Ningsih
Apa-apaan aku berbohong? Kamu itu yang bohong! (menampar dani)
98.
Dani
Kok kamu nampar aku sih? Kamu yang salah malah aku yang kena tampar (balik menampar)
99.
Ningsih
Aduhhh (jatuh tersungkur)
100.
Dani
Udah sayang, ayo kita tinggalin aja dia sendiri (sambil menarik tangan dona)
101.
Ningsih
Salah aku apa sih ? (menangis)
102.
Narator
Secara kebetulan, jupri sedang membawa sepupunya berjalan-jalan dan bermain di taman. Jupri melihat ningsih yang sedang menangis seorang diri ditaman lalu menghampirinya. Lalu ningsih menjelaskan yang sebenarnya terjadi dan marahlah ia kepada dani, namun ningsih memegangi tangan jupri agar jupri dapat mengendalikan emosinya.
103.
Jupri
Yono.. ayo kita main ke taman, disana ada banyak teman-teman seusiamu
104.
Yono
Iya ka, ayo kita kesana. Aku juga pengen main
105.
Jupri
Itu bukannya ningsih ya? Kok dia kelihatan sedih? (berbisik)
106.
Jupri
Yono, kamu main dulu ya sama temen-temen. Tapi ingat jangan jauh-jauh dari kakak
107.
Yono
Iya kakak
108.
Narator
Jupri pun menghampiri ningsih yang sedang menangis seorang diri
109.
Jupri
Ningsih.. kamu kenapa menangis?
110.
Ningsih
Jupri.. tadi aku mergokin dani selingkuh, aku samperin dia.. malah aku di bilang penipu, dan dia juga nampar aku (nada bersedih)
111.
Jupri
Apa?! Kurang ajar! Dimana dia sekarang? Biar aku hajar dia
112.
Ningsih
Jangan jupri, gak usah. Biarkan saja
113.
Jupri
Tapi kalau dibiarin aja, nanti makin banyak korbannya
114.
Ningsih
Iya sih, tapi aku gak mau kamu terluka
115.
Jupri
Yaudah iya deh. Udah dong kamu juga jangan nagis lagi, kan udah ada aku disini. Ningsih, kamu sama dani udah putus kan ? berarti aku punya kesempatan dong buat jadi pacar kamu lagi?
116.
Ningsih
Iya, aku udah gak sedih lagi kok karena ada kamu disis aku. kamu punya kesempatan dan aku juga memang ingin kamu tetap jadi pacar aku kok
117.
Jupri
Kalau begitu, yuk pacaran lagi. Aku kangen masa-masa kita pacaran kemarin hehe
118.
Ningsih
Iya. Aku juga kangen itu.
119.
Jupri
Udah tenang kan kamu ? mau aku anter kamu balik? Udah mau maghrib juga
120.
Ningsih
Iya aku mau
121.
Jupri
Oke. Bentar ya, aku panggil yono sepupuku dulu. Baru kita pulang
122.
Ningsih
Oke.. aku ikut cari ya
123.
Jupri
Iya. Yono.. ayo kita cepet pulang, udah mau maghrib. Nanti kamu dicariin mama kamu
124.
Yono
Iya kak
125.
Jupri
Tapi kita kerumah kakak ningsih dulu ya. Nemenin kakak ningsih.
126.
Yono
Oke kakak. Halo ka, aku yono
127.
Ningsih
Halo.. nama kakak ningsih. Kamu berapa tahun umurnya?
128.
Yono
Aku udah 8 tahun kak.
129.
Narator
Sesampainya dirumah, ayah ningsih yang melihat ningsih agak memar dibagian pipi dan ketahuan kalau ningsih habis menangis, ayah ningsih langsung memukul jupri karena mengira memar pada pipi ningsih dan nangisnya ningsih itu disebabkan oleh jupri. Tapi ningsih langsung menjelaskan yang sebenarnya terjadi. Ayah ningsih meminta maaf ke jupri dan merestui hubungan mereka berdua
Adegan 8
130.
Narator
Baiklah pendengar, telah kita dengarkan drama percintaan “Cintaku tak Kenal Lelah untukmu Ningsih”. Sangat menghibur bukan? Apalagi konfliknya sering kali ada di masyarakat. Di dalam cerita tadi, terdapat pesan moral yaitu sebaiknya orang tua melihat atau menyelidiki sifat dan perilaku orang yang akan dijodohkan dengan anaknya jadi jangan pernah mementingkan materi terlebih dahulu, namun lihatlah sifatnya, perilakunya, tata kramanya, barulah materi. Zaman sekarang ini memang kita semua sudah mulai dibutakan oleh materi dan menganggap semuanya dapat dibayar dengan materi. Namun pemikiran tersebut salah besar, karena materi yang kita miliki semata-mata adalah titipan Sang Ilahi.
Baik pendengar setia 101 Teen FM, sampai jumpa minggu depan dijam yang sama namun dalam drama yang berbeda. Salam teenagers!


0 komentar: